Langit masih tetap tertutup gorden hitam. Sayup-sayup, nada azan bergema dari pengeras nada masjid yang terdapat persis di depan rumah rumahku, Rawajati, Kalibata, Jakarta Selatan. Seperti umum, sesudah kutunaikan keharusan juga sebagai hamba shalat Subuh berjamaah di masjid, kulanjutkan tilawah harianku saat sebelum saya serta istri repot mengaturi kepentingan anak-anak sekolah.
Langit hitam perlahan-lahan bertukar putih. Saya buka jendela serta pintu rumah. Hawa pagi yang sejuk serta dingin, segera menyergap badanku serta perlahan-lahan namun pasti isi sudut-sudut di ruang rumah kami. Suhu ruang dirumah kami yang mulai sejak semalam normal, beralih jadi merasa fresh.
Pagi itu, mendadak saja saya terhentak dengan polah seekor hewan kecil berwarna hitam. Ia terbang berputar-putar diatas taman depan halaman rumah kami. Lalu hinggap di salah satu bunga yang tumbuh di situ. Lebah. Benar hewan itu yaitu lebah. Ia hewan kecil, tidak semakin besar dari jempolku.
Tak tahu kenapa saya betul-betul iri dengan lebah. Bahkan juga sangatlah iri. Mungkin saja saudaraku bakal bertanya-tanya mengapa mesti iri dengan seekor lebah. Apalah berarti lebah daripada kita manusia, makhluk mulia ciptaan-Nya. Walau cuma seekor hewan, tak lebih mulia dari kita manusia, namun lihatlah lebah sangatlah tersohor, tenar ke seantero negeri. Bahkan juga, bisa jadi lebah lebih tersohor daripada seseorang public figure sekalipun. Jujur saja, siapa yg tidak kenal lebah. Yang pasti, tidak sering sekali dari kita yg tidak mengetahui makhluk kecil ciptaan Allah ini.
Kenapa lebah demikian tersohor? Bukanlah lantaran memiliki bentuk yang kecil sampai ia tersohor. Namun, lantaran makhluk kecil ini memberi banyak faedah serta keutamaan untuk makhluk lain, tidak kecuali untuk kita manusia. Tengok saja, terkecuali menolong sistem penyerbukan pada tumbuhan, madu makanan yang dihasilkan lebah, mempunyai banyak faedah. Meningkatkan perkembangan serta pembentukan otak, terutama di umur perkembangan anak-anak yaitu salah satu faedah dari madu. Melindungi imunitas badan, faedah selanjutnya dari madu. Hingga, lumrah bila beberapa orang di belahan dunia manapun, suka konsumsi madu. Hal semacam itu tampak dari tingginya konsumsi madu dunia sampai kini.
Tidak cukup hingga di situ. Kehidupan lebah juga sungguh bersih serta terpuji. Untuk menjaga hidupnya, lebah cuma mengonsumsi serta menghisap sari pati bunga, suatu hal yang bersih serta paling baik dari bunga. Sari pati bunga yang dihisap lebah masuk ke badan lebah. Lalu, sari pati ini bercampur suatu sekresi dari badan lebah. Hasil sistem itu menghasil cairan paling baik, yakni madu. Subhanallah.
Inilah yang bikin saya iri dengan lebah. Selama hidupnya, lebah senantiasa berikan banyak faedah untuk makhluk lain, tidak kecuali kita manusia. Hidupnya juga cukup bersih. Hinggap dari satu bunga ke bunga yang lain. Mengonsumsi cuma sari pati bunga, makanan yang paling paling baik.
Ini juga yang bikin saya meneteskan air mata. Saya manusia, tidaklah seekor lebah. Namun, kadang-kadang hidupku tak lebih mulia dari binatang kecil ini. Kadang-kadang saya kerap lupa mengingat Allah SWT. Lantaran ambisi serta keserahan, saya kadang-kadang tak akan ingat batas-batas halal serta haram.
Bahkan juga, tidak tidak sering saya memberi makanan serta minuman tak baik serta haram pada keluarga, rekan-rekan, teman dekat serta sanak familiku. Ironisnya lagi, hal semacam itu berlangsung bukan sekedar sekali. Berulang-kali. Berhari-hari. Berminggu-minggu. Bahkan juga, bertahun-tahun. Saya kerap lupa, kerap meremehkan perintah-Nya, demikian sebaliknya jadi melakukan larangan-Nya. Naudzubillahi mindzalik.
Walau sebenarnya, saya sudah tahu itu larangan-Mu. Saya juga tahu pesan Rasul-Mu. Namun, lagi-lagi saya kerap melanggarnya. Saya malah mengabaikannya. Saya seolah-olah tidak takut dengan ancaman-Mu, ya Rabb. Bahkan juga, saya kadang-kadang lupa. Bahwa cepat atau lambat saya juga juga bakal kembali kepada-Mu, ya Rabb untuk mempertanggungjawabkan semuanya dihadapan pengadilan-Mu, nantinya.
Saya rindu hidup seperti lebah. Selama hidup senantiasa dapat melindungi diri dari beberapa hal yang kotor. Cuma menkonsumsi makanan serta minuman pilihan yang baik serta bersih. Seperti lebah, saya juga sangatlah rindu selalu untuk tulus menyebar serta memberi faedah untuk banyak makhluk serta cuma mengharap balasan dari-Mu, ya Allah. Serta seperti lebah, saya rindu senantiasa patuh ikuti perintah-Mu serta menjauhi larangan-Mu serta Rasul-Mu. Saya iri dengan lebah
0 komentar:
Posting Komentar