Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mulai sejak lima th. paling akhir selalu mengatur kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu. Satu diantaranya dengan merubah citra Banyuwangi jadi daerah maksud wisata bukanlah lagi kota dukun santet.
" Bila dahulu ke Banyuwangi mencari dukun santet, saat ini ke Banyuwangi mencari obyek wisata, " kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Senin (14/9/2015).
Pergantian itu telah merasa mulai sejak Azwar Anas jadi bupati pada 2010. Tetapi, kata dia, sekurang-kurangnya memerlukan dua th. lebih untuk merubah keseluruhan citra negatif Banyuwangi di mata beberapa warga Indonesia.
" Seolah susah hilang momen pembantaian dukun santen di Banyuwangi beberapa puluh th. lantas dipikiran orang-orang, " tutur politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Bahkan juga dahulu, lanjut Azwar, bila orang-orang Banyuwangi ada di daerah lain, mereka malas mengakui datang dari Banyuwangi lantaran malu. " Saat ini warga saya telah mulai bangga dengan daerahnya. Lantaran sedikit untuk sedikit, Banyuwangi mulai di kenal juga sebagai kota wisata, " terangnya.
Lima th. paling akhir, kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini gencar meningkatkan serta mempromosikan ikon wisata alam serta budaya lewat beragam arena festival serta aktivitas. Tindakan budaya dikemas serta di gelar di beberapa tempat wisata seperti Pantai Pulau Merah, Kawah Ijen, Teluk Hijau, Pulau Tabuhan, Air Terjun Lider, Pantai Watu Dodol, serta Pantai Plengkung.
0 komentar:
Posting Komentar