Humor 1
Saya ingin berbicara tentang masalah takut. Apakah takut itu penting? Takut itu menentukan teman Anda siapa.
Kalau Anda takut berbuat dosa, maka Anda adalah teman orang yang beriman.
Jika Anda takut bohong, maka Anda adalah teman orang-orang sholeh.
Anda takut berbuat baik, maka Anda temannya setan.
Nah, kalau Anda takut sama istri, Anda teman saya!
Humor 2
Berhentilah menuntut ilmu, karena ilmu tidak bersalah.
Jangan membalas budi, karena belum tentu Budi yang melakukannya.
Jangan mengarungi lautan, karena karung lebih cocok untuk beras.
Berhenti juga menimba ilmu,karena ilmu tidak ada di dalam sumur.
Dan janganlah bangga menjadi atasan, karena di Pasar Baru, atasan 10 ribu dapet 3.
Humor 3
Bicara soal takut, saya sama sekali bukan orang yang penakut. Sejak lahir, saya bukan orang penakut. Bahkan waktu saya lahir, banyak orang yang takut sama saya. Ada cerita sedikit yang menunjukkan saya bukan orang yang penakut.
Di kampung saya ada sekitar 100 kepala keluarga. Jam 1, kampung saya diserbu geng motor. Kaca-kaca rumah dipecahkan. Yang namanya Ketua RW lari. Ketua RT lari. Kepala Keluarga lari.
Saya yang wakil ketua nggak lari…, karena saya wakil ketua geng motor itu.
Humor 4
Istri itu harus selalu diperlakukan romantis. Selalu dipegang tangannya kalau jalan-jalan. Apalagi di mall, harus kenceng pegangnya. Soalnya kalo lepas bahaya. Bisa mampir berapa toko entar?
Humor 5
Anak saya harus hebat dalam matematika, sampai saya ancam kalau nilai matematikamu jelek, jangan panggil saya papa. Ini serius! Kemarin anak saya pulang habis ulangan. Saya tanya, gimana nilainya matematika? Anakku menjawan, Bapak ini siapa ya?
0 komentar:
Posting Komentar