Umumnya seorang memikirkan seribu kali saat sebelum mengambil keputusan untuk melamar atau terima pinangan. Terdapat beberapa hal yang kadang-kadang jadi pertimbangan yang nampak karena latar belakang kehidupan dari tiap-tiap orang berlainan.
Ada yang memiliki ketentuan keluarga tidak sama, ada yang memiliki pengalaman hidup tidak sama, adapula yang karena lingkungan sosial yang tidak sama. Seluruhnya itu boleh-boleh saja, namun yang butuh diingat saat sebelum kita mengambil keputusan menikah yaitu kesiapan diri kita sendiri.
Ada banyak hal yang sepatutnya kita tanyakan pada diri kita sendiri, siapkah kita untuk sharing hidup dengan orang lain? Siapkah kita untuk menggunakan bekas umur berbarengan dengan orang lain? Dibawah ini sebagian pertanyaan yang baiknya kita tanyakan pada diri sendiri, saat sebelum pada akhirnya kita mengambil keputusan, " Iya, saya mau menikah dengan dia. "
Apakah saya menyenanginya?
Tanyakan diri kita sendiri, apakah benar kita menyenanginya? Apakah benar kita mencintainya? Apakah benar saya bisa terima dia apa yang ada, semua keunggulan serta kekurangannya. Dengarkan jawaban dari hati terdalam, abaikan komentar orang lain. Yakinlah pada nada hati kita sendiri.
Apakah saya nyaman dengannya?
Lamanya satu jalinan tak menanggung bakal selesai di pernikahan. Lamanya suatu perjumpaan tak menanggung kita terasa nyaman serta nyambung dalam tiap-tiap percakapan. Pertanyaan ini cuma kita sendiri yang bisa menjawabnya, nyaman atau tak diri kita waktu bersamanya.
Yakinkah bahwa dia bisa jadi ibu atau bapak yang baik untuk anak-anak nantinya?
Jawabannya bakal didapati sesudah kita menikah serta memiliki anak, namun tak ada kelirunya bila kita menilainya diri kita sendiri, apakah kita dapat atau tak. Bila tak juga, bukanlah bermakna kita tutup diri untuk belajar jadi pria atau wanita dewasa yang siap terima status baru, juga sebagai seseorang bapak serta ibu.
Dapatkah saya jadi diri sendiri waktu bersamanya?
Apa yang ada atau atau penuh kepura-puraan waktu bersamanya, cuma kita yang tahu. Kita mungkin saja diri kita sendiri, dengan semua keunggulan serta kekurangan kita waktu bersamanya, tidak ada suatu hal hal yang perlu ditutup-tutupi. Itu yaitu jawaban bahwa kita siap menikah.
Dapatkah dia berikan kemampuan di waktu saya terpuruk?
Beberapa orang menyampaikan bahwa kejujuran serta ketulusan orang lain bakal tampak saat kita tengah ada dalam permasalahan. Bakal tampak siapa yang betul-betul setia mengikuti serta siapa yg tidak. Kita bakal tahu apakah memanglah dia orang yang kita mencari serta siap mengikuti di waktu kita terpuruk atau tak.
Bagaimanakah penilaian keluarga?
Waktu kita mau menikah, meminang maupun terima lamaran seorang, janganlah lupakan restu serta penilaian orang-tua. Pernikahan bakal jalan baik saat keluarga kita dapat terima seorang yang kita tentukan dengan baik, serta si dia juga bisa menyesuaikan dengan baik.
Dapatkah saya memiliki komitmen dengannya untuk selama-lamanya?
Nah untuk pertanyaan paling akhir, kita yang bisa rasakan serta menjawabnya. Siapkah kita menggunakan bekas usia untuk berbarengan dengan pasangan? Dengan semua pergantian fisik yang ada, dan melakukan kehidupan rumah tangga yang mungkin saja penuh liku-liku, dapatkah? Cuma diri kita yang tahu.
0 komentar:
Posting Komentar