Home » » Gaji di bawah Rp 4 juta/bulan, rakyat tak mampu cicil rumah susun

Gaji di bawah Rp 4 juta/bulan, rakyat tak mampu cicil rumah susun



Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah mengeluhkan pembangunan rumah susun di daerah. Pengembang kesulitan membangun rumah susun karena harga jualnya yg tidak sesuai sama kemampuan orang-orang berpendapatan rendah (MBR).

 " Sekarang ini gaji minimal Propinsi Jawa Tengah sekitar Rp 1, 4 juta/bulan, dengan pendapatan itu susah untuk MBR untuk membayar angsuran setiap bulan, " kata Ketua REI Jateng MR Prijanto seperti dilansir Pada Semarang, Selasa (22/9).

Menurutnya, idealnya MBR yang menempati rumah susun punya berpendapatan Rp 4 juta/bln. karena harga satu unit rumah susun milik sekitar Rp 200 juta.

Dengan gaji dibawah batas ideal itu, kalangan MBR di Jawa Tengah lebih pilih untuk beli rumah sederhana tapak yang harga nya di kisaran Rp 110 juta/unit.

 " Tersebut kenapa banyak pengembang di Jawa Tengah yang malas bangun rumah susun milik, malah pengembang lebih pilih bangun tempat tinggal vertikal untuk kelompok menengah ke atas, " tuturnya.

Disamping itu, bila pemerintah mengimbau beberapa pengembang untuk mulai bangun rumah susun milik seharusnya ada kemudahan yang diperoleh para pengembang, salah satunya pembebasan pajak tanah untuk rumah susun milik.

 " Sampai sekarang ini Kementerian Keuangan baru membebaskan pajak untuk tanah yang harga nya Rp 4 juta/m2, kami harap untuk tanah dengan harga Rp 7, 2 juta/m2 dapat juga beroleh pembebasan pajak, " tuturnya.

Menurutnya, karenanya ada pembebasan pajak itu bisa menekan harga tanah mengingat harga tanah adalah salah satu instrumen paling besar dari keseluruhan harga rumah.

 " Bila memanglah usulan kami bisa direalisasikan saya kira beberapa pengembang bakal berhitung lagi untuk bangun rumah susun milik, " tutupnya.

0 komentar:

Posting Komentar