Pangkas kemiskinan, serikat petani desak Jokowi reformasi agraria

Serikat Petani Indonesia (SPI) menekan pemerintah selekasnya lakukan redistribusi tempat pertanian 9 juta hektar. Ini dinilai jadi sisi dari pembaruan agraria terdapat dalam Nawacita serta Gagasan Pembangunan Periode Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

 " Pembaruan agraria yaitu prasyarat paling utama terwujudnya kedaulatan pangan yang bakal menyokong implementasi visi Trisakti, Nawacita serta RPJMN 2015-2019 pemerintahan Joko Widodo serta Juiceuf Kalla, " kata Ketua Umum SPI Henry Saragih dalam siaran pers, tempo hari.

Dia menyatakan, pembaruan agraria tidak sebatas meredistribusikan tempat. Namun, pengaturan kembali penguasaan serta kepemilikan sumber-sumber agraria, satu diantaranya tanah.

Langkah itu, menurut Henry, bikin buruh tani dapat mempunyai tempat. Efeknya kemiskinan dapat menyusut serta nilai ganti petani akan bertambah.

 " Diluar itu, Inflasi di pedesaan 0, 47 % yang berlangsung pada Agustus 2015, yang dikarenakan oleh kenaikan indeks semua grup mengkonsumsi terutama indeks grup bahan makanan di pastikan bakal menyusut, " tuturnya. " Bersamaan dengan kekuatan masyarakat perdesaan untuk penuhi keperluan bahan makanannya sendiri dari tempat pembaruan agraria itu. "